Seni melipat daun berasal dari negara Thailand dimana sebagian besar masyarakatnya beragama Budha. Untuk keperluan pemujaan dan sembahyang di Vihara sudah menjadi tradisi membawa sesaji. Untuk mendukung penampilan sesaji agar menjadi lebih menarik diciptakanlah dekorasi pada hidangan sesaji dengan menggunakan daun.
Salah satu keberhasilan dalam peyajian hidangan selain rasa, bentuk dan warna makanan adalah unsur dekorasi pada hidangan yang disajikan. Dekorasi penyajian mendukung penampilan hidangan tersebut sehingga mempunyai nilai tersendiri.
- Pengertian SamirSamir adalah dekorasi pada hidangan khusus dengan menggunakan lipatan daun agar mendukung penampilan hidangan sehingga mempunyai nilai tersendiri dan memperindah hidangan tersebut. Contoh: Hidangan Tumpeng.SYARAT DAUN PISANG YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUNGKUS MAKANAN:
- Warna daun hijau tua menarik;
- Permukaan daun mengkilap;
- Bersih dari debu dan kotoran;
- Daunnya tidak mudah robek.
- Teknik memilih DaunMemilih, menggunakan dan mempertahankan kesegaran daun pisang:
- Daun pisang kepok;
- Daun pisang siam/ambon;
- Daun pisang batu.
Disarankan menggunakan daun pisang batu karena memiliki warna daun
yang lebih hidup/hijau dan lebih lentur (mudah dibentuk).
yang lebih hidup/hijau dan lebih lentur (mudah dibentuk).
c. Untuk lebih awet
Untuk mempertahankan kesegaran dan warna lipatan daun agar tetap
hijau adalah:
hijau adalah:
- Daun yang telah dilipat menjadi jenis lipatan tertentu, dibungkus dengan kain basah.
- Direndam air yang telah diberi asam dan air jeruk nipis selama beberapa jam.
- Disemprot secara periodik dengan semprotan air
- Dijemur dibawah sinar matahari.
- Bentuk Lipatan
- 1. Kuku Garuda
No comments:
Post a Comment